Ringan, ulet, lurus, rata, keras, namun
kuat adalah beberapa karakter bambu yang jarang ditemukan pada bahan
bangunan lain.
Selain harganya murah, material ini juga mudah
dibelah, mudah dibentuk, dan mudah diangkut karena ringan. Banyaknya
karakter positif bambu membuat tanaman yang termasuk dalam kelas
rumput-rumputan ini tak tergerus perkembangan zaman.
Hampir sama dengan kayu, dalam bidang
konstruksi bambu memiliki banyak potensi yang patut dikembangkan.
“Bambu bisa dimanfaatkan dalam struktur bangunan, mulai dari
lantai, dinding, atap, dan bagian bangunan lain. Bahkan, bisa jadi
bahan pembuat mebel,” menurut Ujang Tenaga Tukang yang sedang mencoba membangun sebuah rumah di Sukamantri Tanjungkerta dengan kontruksi bambu sebagai pengganti bata dan besi.
Memanfaatkan bambu sebagai bahan
konstruksi terhitung gampang-gampang susah. Untuk hasil memuaskan,
sebagai bahan konstruksi bambu sebaiknya ditebang pada usia sekitar
4-5 tahun. Terlalu muda atau terlalu tua dari rentang usia tersebut
tidak bagus. Apabila terlalu muda, bambu umumnya akan menyusut, bila
terlalu tua bambu akan mudah pecah, karena kurang liat.
Pada saat ini, mengawetkan bambu secara
alamiah dengan perendaman selama 3-6 bulan dianggap banyak kalangan
memakan waktu terlalu lama. Untuk mempersingkat proses ini, sebagai
alternatif proses pengawetan bisa dilakukan dengan menggunakan bahan
kimia.
foto rumah yg sudah jadi gak ada gan?
BalasHapusTulisan yang informatif. Alangkah baiknya kalau disertai dengan info lanjutan, seperti disampaikan komentator di atas: Rumah yang sudah jadi. Juga, penjelasan lebih detail tentang cara membangun rumah ini -- misalnya, cara menganyam bambu-bambu itu.
BalasHapusInfo nya kurang komplit
BalasHapus